9 Langkah Gampang Dalam Siklus Akuntansi
Bagaimana Siklus akuntansi/">Akuntansi Itu?
Siklus akuntansi/">Akuntansi - akuntansi/">Akuntansi sering diartikan sebagai sebuah seni dalam melaksanakan pencatatan , pengelompokkan dan pelaporan atas transaksi keuangan.Rangkaian pencatatan setahap demi setahap dari setiap transaksi hingga menjadi sebuah laporan keuangan itulah yang dinamakan dengan SIKLUS AKUNTANSI atau biasa juga diistilahkan "pembukuan" atau bookeeping.
Apakah akuntansi sama dengan pembukuan/bookkeeping ?
Keduanya berbeda.
Pembukuan selesai dilakukan hanya hingga pada siklus saja.
Sementara akuntansi jauh lebih luas dari sekedar pembukuan.
akuntansi/">Akuntansi termasuk investigasi (auditing) , penyusunan sistem informasi akuntansi , akuntansi administrasi hingga pada aspek perpajakan.
Bisa dikatakan pembukuan ialah satu potongan kecil dari akuntansi.
9 langkah Ini Harus Dilalui Didalam Satu Siklus akuntansi/">Akuntansi
akuntansi/">Akuntansi.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">akuntansi/">Akuntansi sering diartikan sebagai sebuah seni dalam melaksanakan pencatatan 9 Langkah Praktis dalam Siklus akuntansi/">Akuntansi" border="0" data-original-height="1041" data-original-width="824" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_82IjGDzCx1OFLt5LcKXU0y5FQy7XHILa-dIEYDL-Z8BL5dgpVL-GBPeOIS33yCCkVE4WV575VFIhFwFQpa5DD-dx87Vy8Z97rtGV8iDCctTUXg3lK9CKufg4oUBYUBx_a2cIlmULuEY/s1600/Siklus+akuntansi/">Akuntansi.png" title="9 Langkah Praktis dalam Siklus akuntansi/">Akuntansi" /> |
9 langkah siklus akuntansi |
Mengumpulkan dan Menganalisis Data Transaksi
Siklus akuntansi dimulai dari proses pengumpulan data-data transaksi keuangan yang berbentuk bukti transaksi.Umumnya kebanyakan orang awam menyebut dengan istilah ‘nota’ walaupun bergotong-royong bukti transaksi tak selalu berbentuk nota. Bisa juga dalam bentuk yang lainnya menyerupai kuitansi , surat perjanjian , akte , surat ratifikasi piutang atau utang dan yang lainnya.
Berdasarkan bukti transaksi inilah data transaksi keuangan sanggup diidentifikasikan.
Setelah terkumpul , bukti transaksi kemudian dianalisis apakah transaksi yang terjadi tersebut sah atau sesuai untuk diakui atau tidak diakui dan berapa jumlah yang harus diakui.
Contohnya:
Pada hari ini PT. Krasak membeli peralatan kantor , dari pembelian peralatan tersebut PT Krasak memperoleh bukti transaksi yaitu berupa nota.
Selain itu hari ini juga membayar upah tenaga kerja (buruh) dan atas transaksi pembayaran upah itu , para buruh menandatangani kuitansi , dan seterusnya
Seluruh bukti transaksi tersebut oleh pegawai akuntan dikumpulkan dan kemudian dinilai apakah bukti transaksi yang terjadi tersebut sah atau tidak. Juga memilih besaran nilai transaksi yang harusnya di akui.
# Langkah 2
Mencatat Transaksi | Menjurnal
Setelah tahap pengumpulan bukti transaksi selesai dan dinilai , langkah berikutnya ialah mencatat atau menjurnal nilai transaksi yang ada pada bukti transaksi dimasukkan ke buku catatan transaksi.Proses ini seringkali disebut dengan acara menjurnal.
Proses menjurnal ini sanggup dilakukan setiap kali ada transaksi.
Bisa juga direkap ketika sore atau malam hari.
Catatan atas transaksi dalam langkah ini dinamakan jurnal umum (general journal).
Buku yang menampung catatan atas transaksi ini disebut buku jurnal umum.
# Langkah 3
Memindahkan Catatan atas Transaksi ke Buku Besar
Dalam jurnal umum , catatan atas transaksi masih dalam kondisi yang tercampur , banyak sekali jenis transaksi ditampung kedalam satu catatan.Pada langkah ke-3 ini , catatan transaksi tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kelompok akun menyesuaikan dengan jenis transaksi.
Contohnya:
Jenis transaksi penjualan dipindahkan ke akun penjualan.
Transaksi pembelian raw material (bahan baku) dimasukkan pada akun persediaan dan utang.
Transaski pembelian aset dikelompokkan kedalam akun aset tetap , dan seterusnya.
Kelompok akun (account) ini disebut dengan buku besar (general ledger).
Pada akun buku besar , satu jenis transaksi dikumpulkan menjadi satu kelompok
Contohnya akun buku besar penjualan terdiri atas semua transaksi penjualan saja , akun kas terdiri atas transaksi yang hanya berupa kas saja , akun aset tetap terdiri transaksi yang melibatkan aktiva tetap saja.
Tidak tercampur.
Pada tamat proses ini , kumpulan dari nilai transaksi nantinya akan membentuk nilai tamat yang biasa disebut dengan “saldo akhir”.
Saldo tamat ini sanggup berupa saldo debit atau saldo kredit , menyesuaikan dengan jenis akunnya
- Akun kelompok aktiva bersaldo debit.
- Akun kelompok kewajiban bersaldo kredit
- Akun kelompok ekuitas bersaldo kredit
- Akun pendapatan bersaldo kredit
- Akun beban bersaldo debit
Didalam akuntansi secara manual proses pemindahan ke buku besar (mungkin) dilakukan tiap ketika menjelang penutupan buku , sehingga saldo tamat buku besar juga gres sanggup dilihat.
Sedangkan didalam pencatatan akuntansi yang sudah terkomputerisasi proses pemindahannya terjadi tiap kali transaksi dimasukan ke dalam software akuntansi dan saldo tamat sanggup secara eksklusif dilihat sesaat sehabis posting dilaksanakan.
Baca juga: akuntansi" target="_blank">Persamaan Dasar akuntansi/">Akuntansi
# Langkah 4
Membuat Neraca Percobaan | Trial Balance
Menyusun neraca percobaan umumnya dilakukan tiap menjelang penutupan buku.Apa yang dimaksud neraca percobaan?
Dan bagaimana cara menciptakan neraca percobaan?
Dijaman sekarang , hampir semua perusahaan telah memakai sistem double entry yang syaratnya ialah kondisi yang balance (seimbang).
Setiap ada penambahan pada suatu akun akan selalu disertai pengurangan oleh akun yang lainnya. Begitu juga sebaliknya.
Sebagai implementasi , setiap transaksi dicatat pada dua atau lebih jenis akun sekaligus.
Contoh: PT krasak membeli peralatan kantor seharga Rp 1.000.000 dari transaksi tersebut dicatat memakai sistem double entry ,
Jurnalnya jadi menyerupai ini:
Debit | | | Peralatan Kantor | 1.000.000 | ||
Kredit | | | Kas | 1.000.000 |
Notes:
Atas transaksi pembelian tersebut , menciptakan nilai aset peralatan kantor bertambah senilai Rp 1.000.000 dan di sisi yang lain akun kas berkurang dengan nominal yang sama , sehingga terjadi kondisi yang seimbang.
Jadi , sehabis seluruh transaksi terkumpul dan terakumulasi dalam buku besar , penggunaan sistem double entry menciptakan nilai atau nominal jenis akun yang bersaldo di debit akan selalu sama dengan jenis akun yang bersaldo kredit
Proses dalam pembuatan neraca percobaan dalam langkah ini dimaksudkan untuk melaksanakan percobaan , memastikan nilai jenis akun yang bersaldo debit sama dengan akun yang bersaldo di kredit (seimbang).
Konkritnya , saldo saldo pada tamat akun bersaldo di debit dijumlahkan dan saldo akun yang negatif juga dijumlahkan kemudian diperbandingkan , apabila jumlahnya sama berarti seimbang (sudah benar).
Lalu bagaimana jikalau jumlahnya tidak sama ?
yang harus dilakukan ialah "Disilidiki".
Cari tahu mengapa jumlahnya tidak sama.
Dimana letak perbedaan angkanya ?
Yang jelas , apabila tidak sama pastilah ada ketidaksesuaian dalam pencatatan (penjurnalan).
# Langkah 5
Menyusun (Jurnal) Penyesuaian
Ada beberapa kemungkinan penyebab atas terjadinya suatu ketidaksesuaian yang menciptakan jumlah nilai akun yang bersaldo debit dengan akun yang bersaldo kredit menjadi tidak seimbang)- Adanya sejumlah transaksi yang masih belum atau tidak dicatat
- Adanya kesalahan perhitungan , transaksi dicatat dengan nilai yang terlalu besar atau tercatat terlalu kecil.
- Ada transaksi yang tidak sanggup diakui sekaligus sebagai akhir dari penerapan sistem akrual.
Atas pembelian aset tetap tidak sanggup dibebankan sebagai biaya sekaligus , namun dialokasikan pembebanannya secara sedikit demi sedikit melalui penyusutan aset tetap.
Atas pendapatan yang diterima dimuka tidak sanggup diakui sekaligus ketika diterima , namun harus dialokasikan secara sedikit demi sedikit pada periode berikutnya.
Atas beban sewa , beban bunga , pendapatan bunga , pendapatan sewa , dan yang lainnya.
Untuk seluruh penyebab tersebut , perlu disusun jurnal pembiasaan biar kesimbangan sanggup tercapai untuk jurnal pembiasaan sudah saya tulis sebelumnya.
Silahkan anda sanggup baca di akuntansi" target="_blank">Jurnal Penyesuaian.
Setelah jurnal pembiasaan disusun , proses kemudian dilanjutkan ke langkah selanjutnya.
# Langkah 6
Apabila masih saja belum seimbang , maka langkah ke-5 juga harus dulangi.
Ke-2 langkah ini akan terus diulang hingga kondisi seimbang tercapai.
# Langkah 7
Laporan keuangan merupakan salah satu produk yang paling utama dari proses akuntansi.
Laporan keuangan terdiri atas 4 jenis laporan antara lain:
# Langkah 8
Kalau bank tampaknya mungkin melaksanakannya setiap hari.
Supaya ke-2 jenis akun ini tidak tercampur dengan periode selanjutnya , maka diharapkan penutupan akun sehingga saldo menjadi nol pada tiap tamat periode.
Selisih antara beban dengan pendapatan akan menghasilkan jumlah nilai tertentu.
Nah , Nilai itulah yang kita sebut sebagai keuntungan atau rugi.
Laba terjadi apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dibandingkan beban yang dikeluarkan , sedangkan rugi sebaliknya.
Penutupan dilakukan dengan cara memasukan jurnal pembalik.
Pendapatan yang umumnya dijurnal pada sisi kredit , pada proses kali ni ditempatkan pada sisi debit , dan beban yang biasanya ada pada sisi debit , pada proses kali ini ditempatkan pada sisi kredit.
Sehingga akun pendapatan dan beban akan menjadi 0 (nol)
Nilai selisih (laba atau rugi) dipindah ke neraca , yaitu akun keuntungan peride kini (Current Earning) yang nanti akan menambah akun keuntungan ditahan (Retained Earning).
Notes:
Khusus jurnal pembalik yang untuk menutup pendapatan dan beban juga disebut sebagai jurnal epilog (closing jurnal).
Setelah langkah langkah ini dilakukan , maka akun pendapatan dan beban akan bernilai 0 (nol).
Akun yang masih mempunyai nilai saldo hanya akun yang masuk didalam golongan neraca saja (aktiva dan pasiva).
Nilai saldo akun kelompok neraca terus dijumlah/diakumulasi dan dilanjutkan pada periode berikutnya.
Baca akuntansi" target="_blank">Jurnal epilog itu menyerupai ini sekarang juga untuk memahaminya.
# Langkah 9
Itulah 9 langkah yang harus dilewati dalam suatu proses akuntansi , yang seringkali disebut dengan pembukuan (bookkeeping).
Rangkaian langkah tersebut merupakan satu siklus akuntansi (accounting cycle) dan terus akan berulang pada periode peride selanjutnya sepanjang perusahaan masih tetap beroperasi.
Kelihatannya tidak terlalu sulit ?
Kenyataannya bergotong-royong tidak segampang itu.
Bisa semakin rumit permasalahannya ketika menangani transaksi dalam bidang perjuangan yang berbeda-beda. Industri pertambangan dan manufaktur , retail ataupun perusahaan jasa masing masing mempunyai permasalahan tersendiri dan standar perlakuan yang juga berbeda.
Anda mempunyai pertanyaan ataupun sebuah koreksi ?
Silahkan tinggalkan komentar di kolom dibawah ini.
Saya berharap goresan pena ini sanggup memberi citra sederhana secara terperinci mengenai siklus akuntansi.
Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/ Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/ Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/ Sumber https://hizzamzone.blogspot.com/ Sumber https://lyacygdye.blogspot.com/
Untuk seluruh penyebab tersebut , perlu disusun jurnal pembiasaan biar kesimbangan sanggup tercapai untuk jurnal pembiasaan sudah saya tulis sebelumnya.
Silahkan anda sanggup baca di akuntansi" target="_blank">Jurnal Penyesuaian.
Setelah jurnal pembiasaan disusun , proses kemudian dilanjutkan ke langkah selanjutnya.
# Langkah 6
Menyusun Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian | Adjusted Trial Balance
Langkah ke-4 diulangi sekali lagi.Apabila masih saja belum seimbang , maka langkah ke-5 juga harus dulangi.
Ke-2 langkah ini akan terus diulang hingga kondisi seimbang tercapai.
# Langkah 7
Menyusun Laporan Keuangan | Financial Statements
Setelah kesimbangan tadi tercapai , maka laporan keuangan (financial statement) sudah sanggup disusun.Laporan keuangan merupakan salah satu produk yang paling utama dari proses akuntansi.
Laporan keuangan terdiri atas 4 jenis laporan antara lain:
- Income Statemen / Profit or Loss Statement (laporan keuntungan rugi)
- Balance Sheet (neraca)
- Cash Flow Statement (laporan arus kas)
- Equity Statement (laporan perubahan ekuitas)
# Langkah 8
Melakukan Penutupan Buku (Closing The Book)
Pendapatan dan beban terakumulasi serta dilaporkan untuk periode tertentu (biasanya bulanan , kuartalan atau tahunan).Kalau bank tampaknya mungkin melaksanakannya setiap hari.
Supaya ke-2 jenis akun ini tidak tercampur dengan periode selanjutnya , maka diharapkan penutupan akun sehingga saldo menjadi nol pada tiap tamat periode.
Selisih antara beban dengan pendapatan akan menghasilkan jumlah nilai tertentu.
Nah , Nilai itulah yang kita sebut sebagai keuntungan atau rugi.
Laba terjadi apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dibandingkan beban yang dikeluarkan , sedangkan rugi sebaliknya.
Penutupan dilakukan dengan cara memasukan jurnal pembalik.
Pendapatan yang umumnya dijurnal pada sisi kredit , pada proses kali ni ditempatkan pada sisi debit , dan beban yang biasanya ada pada sisi debit , pada proses kali ini ditempatkan pada sisi kredit.
Sehingga akun pendapatan dan beban akan menjadi 0 (nol)
Nilai selisih (laba atau rugi) dipindah ke neraca , yaitu akun keuntungan peride kini (Current Earning) yang nanti akan menambah akun keuntungan ditahan (Retained Earning).
Notes:
Khusus jurnal pembalik yang untuk menutup pendapatan dan beban juga disebut sebagai jurnal epilog (closing jurnal).
Setelah langkah langkah ini dilakukan , maka akun pendapatan dan beban akan bernilai 0 (nol).
Akun yang masih mempunyai nilai saldo hanya akun yang masuk didalam golongan neraca saja (aktiva dan pasiva).
Nilai saldo akun kelompok neraca terus dijumlah/diakumulasi dan dilanjutkan pada periode berikutnya.
Baca akuntansi" target="_blank">Jurnal epilog itu menyerupai ini sekarang juga untuk memahaminya.
# Langkah 9
Membuat Penyesuaian Kembali Pasca Penutupan
Langkah ke 9 atau yang terakhir dalam siklus akuntansi ini dilaksanakan untuk dua tujuan , yaitu :- Memastikan seluruh kelompok akun pendapatan dan beban telah ditutup
- Memastikan seluruh saldo dalam akun kelompok neraca telah dalam kondisi yang seimbang dan siap menjadi saldo awal pada pembukaan buku di periode selanjutnya.
Itulah 9 langkah yang harus dilewati dalam suatu proses akuntansi , yang seringkali disebut dengan pembukuan (bookkeeping).
Rangkaian langkah tersebut merupakan satu siklus akuntansi (accounting cycle) dan terus akan berulang pada periode peride selanjutnya sepanjang perusahaan masih tetap beroperasi.
Kelihatannya tidak terlalu sulit ?
Kenyataannya bergotong-royong tidak segampang itu.
Bisa semakin rumit permasalahannya ketika menangani transaksi dalam bidang perjuangan yang berbeda-beda. Industri pertambangan dan manufaktur , retail ataupun perusahaan jasa masing masing mempunyai permasalahan tersendiri dan standar perlakuan yang juga berbeda.
Anda mempunyai pertanyaan ataupun sebuah koreksi ?
Silahkan tinggalkan komentar di kolom dibawah ini.
Saya berharap goresan pena ini sanggup memberi citra sederhana secara terperinci mengenai siklus akuntansi.