Sidebar Ad

Fungsi Pengorganisasian Dalam Administrasi (Organizing)

Apa itu Fungsi Pengorganisasian?

Fungsi pengorganisasian (organizing) dalam administrasi ialah proses mengatur tugas , wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Fungsi pengorganisasian bukan hanya mengatur orang. Tapi semua sumber daya yang dimiliki. Termasuk uang , mesin , waktu , dan semuanya. Tanpa terkecuali.

Mengapa fungsi organizing ini perlu dilakukan? Sepenting apa perannya? Dan bagaimana fungsi pengorganisasian dilaksanakan? Juga ibarat apa prinsip prinsipnya?

Mari kita mulai.

Untuk mencapai tujuan perusahaan. 4 Fungsi manajemen wajib dijalankan. Salah satunya ialah fungsi pengorganisasian.


Hal pertama untuk mengeksekusi perencanaan ialah fungsi pengorganisasian.

Seberapa Penting Fungsi Pengorganisasian?

Lihat definisi fungsi administrasi pengoraganisasian diatas. Intinya adalah: mengatur. 

Organizing ialah perihal mengatur sumber daya. Mengatur semoga tepat. Mengatur semoga segala sesuatu berjalan dengan semestinya. Sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Ada banyak orang dalam satu perusahaan. Setiap orang berbeda. Hampir di segala hal.

Keahliannya berbeda. Ilmunya berbeda. Motifasinya berbeda. Tingkah lakunya berbeda. Hampir semuanya berbeda. 

Sementara mereka harus bekerja sama. Sementara mereka harus mewujudkan harapan perusahaan bersama. Untuk itulah dibutuhkan sesuatu yang mengaturnya: fungsi pengorganisasian.

Yang andal menjual: biarlah menjadi marketing.
Yang andal akuntansi: biarlah menjadi bab keuangan.
Yang andal mesin: biarlah menjadi teknisi.

Dan semua orang punya keahliannya sendiri. Dalam pengorganisasian: mereka diberi kiprah seusai dengan keahliannya. Sesuai kemampuannya. Sesuai kapasitasnya. Agar perusahaan bisa berjalan.

Coba bayangkan. Jika tanpa ada fungsi pengorganisasian. Semua bekerja: tanpa diatur. Tanpa di organisir. Siapa mengerjakan apa: tidak jelas. Maka hanya tinggal menunggu waktu. Perusahaan akan gulung tikar.

Bayangkan. Seorang teknisi mengurus pencatatan keuangan: kondisi keuangan tidak jelas.
Bayangkan. Seorang bendahara memperbaiki mesin: tambah rusak.

Tidak akan bisa berjalan. Karena memang bukan kapasitasnya. Untuk itu penting administrasi menjalankan fungsi organizing.

Dengan fungsi pengorganisasian. Semua kegiatan menjadi praktis dijalankan. Semua sumber daya akan menunjukkan hasil yang maksimal. Semua diatur sedemikian rupa.

Sumber daya apa yang harus digunakan. Mau dijadikan apa. Kapan harus digunakan. Dimana akan digunakan. Bagaimana cara menggunakannya. Siapa yang akan menggunakan. Semua menjadi jelas.

# Manfaat Fungsi Pengorganisasian 

Fungsi pengorganisasian wajib dilakukan alasannya ialah banyak manfaatnya. Untuk perusahaan. Diantaranya:
  1. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
  2. Pembagian kiprah sesuai dengan kondisi kekinian perusahaan
  3. Setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
  4. Mempermudah pengawasan
  5. Memaksimalkan manfaat spesialisasi
  6. Efisiensi biaya
  7. Hubungan antar individu semakin rukun
Kalau mau dirangkup. Seperti ini fungsi organizing dalam manajemen.

 dalam administrasi ialah proses mengatur kiprah Fungsi PENGORGANISASIAN dalam Manajemen (Organizing)

Bagaimana Proses Fungsi Pengorganisasian Dijalankan?

Ada beberapa tahapan dalam menjalankan fungsi pengorganisasian. Tidak serta merta pribadi main tunjuk.

 dalam administrasi ialah proses mengatur kiprah Fungsi PENGORGANISASIAN dalam Manajemen (Organizing)

#1. Mangacu pada Rencana dan Tujuan Manajemen

Proses pengorganisasian dalam administrasi berangkat dari sini: Rencana dan Tujuan. Yang telah disusun sebelumnya. Dan jangan lupa: fungsi pengorganisasian ini merupakan sanksi dari planning dan tujuan. Yang diinginkan sebelumnya.

Ini ialah tahap awal dalam perjuangan merealisasikan planning manajemen. Desain fungsi pengorganisasian dipengaruhi dan diadaptasi dengan perencanaan. Arah pengorganisasian akan ditentukan disini.

Setiap personil harus memahami tujuan manajemen. Tanpa terkecuali. Agar arahnya benar. Agar bekerjanya bisa efektif. Agar biaya yang dikeluarkan sedikit.

#2. Menentukan Tugas Utama 

Rencana dan tujuan sudah didapat. Saatnya untuk memilih dan merinci kiprah utama pengorganisasian.

Manajemen punya banyak level. Memiliki sub-sub bagian. Dalam perusahaan terdapat manajemen keuangan , administrasi pemasaran , administrasi operasional. Dan sub administrasi lain. Di tingkatan atau level administrasi yang lain. Yang lebih tinggi , atau yang lebih rendah.

Pada tahap ini , kiprah utama setiap bab administrasi ditentukan. Tugas yang diberikan berbeda. Dirinci sesuai dengan bidangnya.

Intinya: memutuskan struktur perusahaan. Supaya garisnya jelas. Kewenangannya jelas. Dan tanggung jawabnya juga jelas.

#3. Membagi Tugas kepada Individu

Ini lanjutan tahap kedua tadi. Setelah kiprah utama dirinci: siapa individu yang akan melakukannya?

Tahap ini krusial. Eksekutor planning tadi ialah individu. Keberhasilannya ditentukan oleh individu yang menjalankan. Salah memilih orang: risiko gagal lebih besar. Pada bab ini harus hati-hati.

Setiap pekerjaan harus diserahkan kepada ahlinya. Yang sudah terbutki rekam jejaknya. Dan juga pengalamannya. Mulai dari pekerjaan besar , sampai pekerjaan kecil. Harus dikerjakan oleh orang yang tepat. Tidak main asal tunjuk.
 dalam administrasi ialah proses mengatur kiprah Fungsi PENGORGANISASIAN dalam Manajemen (Organizing)
Ini juga berarti: mendelegasikan kewenangan. Kepada individu yang dianggap mampu. Mengerjakan kiprah yang diberikan. Hal ibarat ini kita kenal sebagai: departemen. Atau departemenisasi.

#4. Mengalokasikan Sumber Daya

Tugas sudah ditentukan. Orangnya sudah ditunjuk. Kini saatnya untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan. Untuk dimanfaatkan , digunakan , dan menunjukkan manfaat yang maksimal.

Apa yang dimiliki perusahaan? uang? mesin? bahan? pasar? resep? atau metode?

Semuanya diperhitungkan. Digunakan. Dan dialokasikan secara tepat. Untuk menunjukkan laba bagi perusahaan. Mau diapakan , terserah.

Yang penting sesuai dengan perencanaan. Yang penting sesuai dengan tugas. Yang penting bisa menghasilkan. Dan yang memakai sumber daya ialah personel individu yang ditunjuk tadi.

Baca juga: 6 Unsur Manajemen dan Penjelasan Detailnya

#5. Evaluasi Strategi Pengorganisasian

Evaluasi ialah tahap terakhir. Akankah seni administrasi pengorganisasian akan berjalan sesuai yang diharapkan? adakah penyimpangan? adakah perubahan?

Atau trategi pengorganisasian yang disusun justru menjadi sumber duduk kasus itu sendiri?

Inilah gunanya evaluasi. Melihat kembali yang terjadi. Dan mengantisipasi yang akan terjadi. Semua hal buruk bisa saja terjadi. Kapan saja. Perubahan tidak mengenal waktu. Kadang tanpa disertai alasan. Tiba datang kondisi mengalami perubahan. Drastis. Sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya. Yang artinya seni administrasi pengorganisasian: tidak sesuai. Dengan kondisi kekinian. Bisa-bisa: gagal.

13 Prinsip Pengorganisasian

Ada syaratnya. Agar pengorganisasian berjalan sukses. Setidaknya harus memenuhi 13 prinsip pengorganisasian dibawah ini.

#1 Kekuasaan dan Tanggung Jawab

Ini sudah sangat jelas. Setiap departemen punya wewenang dan tanggungjawabnya masing masing. Setiap kelompok dan individu: kekuasaan dan tanggung jawabnya tidak sama. Dipisah. Sesuai dengan posisi dan tugasnya.

Hierarkinya: jelas. Hitam diatas putihnya juga jelas. Dan hukuman bagi yang melanggar juga harus jelas.

#2 Disiplin

Disiplin wajib hukumnya. Jika ingin sukses dlam hal apa saja. Terlebih lagi dalam perusahaan. Di dalam organisasi , disiplin bukan hanya sekedar tepat waktu. Tapi juga sesuai dengan prosedur. Sesuai dengan kewenangan. Dan sesuai dengan tanggung jawabnnya.

Kegagalan acara bisa berawal dari duduk kasus disiplin. Ketidakdisiplinan hanya akan menciptakan masalah. Setiap duduk kasus hanya akan menciptakan pekerjaan menjadi berat.

#3 Keterpaduan Arah

Setiap individu bekerja dengan kiprah sendiri. Setiap kelompok juga bekerja dengan tugasnya sendiri. Setiap departemen sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Organizing memang membuatnya mempunyai kiprah yang berbeda.

Tapi.

Meskipun bekerja sendiri. Sesuai dengan bidangnya. Tapi antara satu dan yang lainnya saling berkaitan. Tetap dalam satu koridor. Satu tujuan. Seperti yang telah disusun dalam perencanaan.

Pekerjaan setiap orang memang berbeda. Tugas setiap departemen memang berbeda. Tapi tujuannya sama. Tujuannya hanya satu.

#4 Kesatuan Perintah

Mungkin anda ingat militer. Tentang kesatuan perintah. Dimana komandan selalu didengar. Perintahnya selalu dikerjakan. Tidak peduli kondisnya ibarat apa. Tidak peduli sobat sebelah berbicara apa. Perintah komandan harus dilaksanakan.

Begitu juga dengan organisaasi administrasi perusahaan. Perintah dari atasan harus dijalankan. Atasan yang mana?

Pertanyaan ini penting: atasan yang mana? Yang harus didengarkan.

Terkadang beberapa atasan mempunyai perintah yang berbeda. Dan anak buah akan bingung. Harus menjalankan yang mana. Inilah pentingnya kesatuan perintah. Tidak terjadi simpang siur perintah. Yang harus dijalankan oleh bawahan.

Semua menjadi jelas. Perintahnya. Tugasnya. Tanggung jawabnya. Evaluasinya. Dan ini: misal kalau gagal , praktis siapa yang akan ditunjuk hidungnya.

#5 Sub-Ordinasi Kepentingan

Maksudnya ialah mengutamakan kepentingan perusahaan. Kepentingan umum organisasi diatas kepentingan departemen. Kepentingan departemen diatas kepentingan kelompok. Kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi individu. Begitu seterusnya.

Terkadang setiap individu mempunyai pemikirannya sendiri. Terkadang setiap departemen mempunyai idenya sendiri. Tetapi. Jika dirasa tidak sesuai dengan tujuan dan perencanaan: sebaiknya tidak dijalankan.

Karena bisa mengubah banyak hal. Yang sudah direncanakan. Tujuan organisasi bisa meleset. Ide-ide gres atau aliran gres harus dibicarakan dulu. Harus diadaptasi dulu. Dengan perencanaan yang sudah dijalankan.

#6 Sentralisasi

Sentralisasi mungkin berafiliasi dengan kesatuan perintah. Sentralisasi merujuk pada terpusatnya kekuasaan di satu titik. Dibagian puncak manajemen.

Apa-apa semua berawal dari pusat. Tidak dari perdepartemen. Desentralisasi mungkin masih belum bisa dijalankan untuk organisasi perusahaan.

Desentralisasi berpikir secara parsial. Tidak utuh. Hanya terfokus pada keahliannya saja. Kepentingan yang lebih besar tidak bisa terlihat jelas. Dan lagi: kekuasan setiap kelompok tidak banyak.

Untuk itulah dibutuhkan sentralisasi kekuasaan. Pada administrasi puncak. Pemiliknya tetap menunjuk manajer puncak untuk menguasai banyak hal. Itu lumrah.

#7 Remunerasi

 dalam administrasi ialah proses mengatur kiprah Fungsi PENGORGANISASIAN dalam Manajemen (Organizing)
Ini duduk kasus yang sensitif. Remunerasi ialah kompensasi yang diterima oleh karyawan. Atas segala usahanya didalam organisasi perusahaan. Kasarnya: pembayaran gaji , bonus , santunan dan hal lain yang menjadi hak para karyawan.

Makara remunerasi berbicara perihal perut karyawan. Ujung tombak perusahaan. Remunerasi harus diberikan secara layak. Sesuai dengan kapasitasnya. Sesuai dengan prestasinya. Sesuai dengan haknya. Dan sesuai dengan waktunya.

Ini penting.

Yang menjalankan roda perusahaan ialah seluruh karyawannya. Jika karyawan kecewa: efeknya negatifnya bisa sangat panjang. Produktifitas bisa menurun. Hubungan antar individu tidak jalan. Kualitas produk tidak sempurna. Penjualan dibawah target. Biaya perusahaan membengkak. Dan banyak imbas negatif lainnya. Sangat banyak.

Remunerasi harus dijalankan sebagaimana mestinya. Dan dipakai untuk memotifasi karyawan. Agar mereka menjalankan tugasnya dengan sempurna.

#8 Keteraturan

Segala sesuatu dalam menjalankan kiprah harus dengan teratur. Sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan. Menjalankan kiprah harus dalam koridornya. Setiap sesuatu yang tidak teratur: efeknya selalu negatif untuk perusahaan.

Aturan dibentuk untuk dilanggar? itu hanya pembenaran bagi pelanggar saja. Itulah yang menciptakan tidak maju. Aturan dibentuk untuk dipatuhi.

#9 Inisiatif

Terkadang , dalam menjalankan sesuatu. Ada ide-ide gres yang muncul. Ide gres tersebut harus diakomodir. Harus diperhitungkan. Harus dihargai. Tidak peduli munculnya dari mana. Tidak peduli siapa yang mempunyai ide. Tidak peduli bahkan kalau wangsit tersebut berasal dari kuli garang sekalipun.

Harus ada wadah untuk itu. Untuk menyalurkan ide-ide gres itu.

Bagus atau tidak idenya. Bisa direalisasikan atau tidak idenya. Yang penting: ditampung.

Baru dipikirkan. Dibahas. Dan ditentukan: apakah idenya diterima atau tidak?

#10 Rantai Kekuasaan

Rantai kekuasasan yang ideal: tidak gemuk. Tidak panjang. Sedikit tapi padat. Padat tapi sedikit. Sedikit tapi efektif. Maksimal.

Rantai kekuasaan ialah seberapa panjang tingkat hierarki dalam organisasi. Panjang tidaknya ditentukan oleh kebutuhan. Dan juga skala perusahaan. Semakin besar: semakin panjang , semakin gemuk.

Seberapa banyak tingkatan manajemen dalam perusahaan? sekali lagi: tergantung kebutuhan.

#11 Stabilitas Hubungan Kerja

Anda coba bayangkan. Teman kantor anda rese'. Menyebalkan. Selalu bikin ulah. Bahkan bikin masalah. Ditegur malah ngelunjak. Ujungnya: anda tidak suka dia. Dia juga tidak suka anda. Kerja menjadi tidak nyaman. Kerja menjadi lebih berat. Bahkan konflik bisa meluas. Merembet kerekan terdekat.

Menjadi konflik horisontal. Bahkan bisa vertikal.

Akhirnya produktifitas tidak jalan.

Hal ibarat ini harus dihindarkan. Dalam dunia kerja. Dalam organisasi manajamen. Bisa menghambat kinerja organisasi. Perencanaan bisa saja tidak jalan.

Untuk itulah kadang manajemen sumber daya manusia dibutuhkan. Mengawasi relasi kerja para karyawan.

#12 Keadilan

Adil dalam lingkup perusahaan. Bentuknya bisa bermacam-macam.

Misalnya. Reward and punishment.

Yang bekerja cantik sanggup bonus. Yang buruk sanggup hukuman. Harus adil.

Yang bekerja dengan semangat bisa dipromosikan karirnya.

Yang bekerja setengah hati bisa dipindahkan posisinya. Ketempat yang mungkin lebih tidak enak.

Dan banyak pola keadilan lainnya. Yang harus dijalankan.

#13 Team Work

Bukan hal yang mengejutkan lagi. Kerja sama tim dalam organisasi mutlak diperlukan. Tanpa perlu diperdebatkan.

Bagaimana setiap individu dan departemen bekerja sama. Dalam mekanisme dan kiprah yang ditentukan. Dengan relasi yang mapan. Akan membuahkan kesuksesan dalam sanksi planning organisasi.

Jika anda merasa ada yang tidak sesuai dengan klarifikasi pengorganisasian diatas. Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini. Dan jangan lupa membaca artikel lain.
Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/
Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/
Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/
Sumber https://hizzamzone.blogspot.com/
Sumber https://lyacygdye.blogspot.com/

Subscribe to receive free email updates: