Harga Pokok Penjualan Pada Perusahaan Dagang
Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang - Setelah sebelumnya saya membahas ihwal basic mengenai Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) atau yang biasa di singkat HPP atau COGS. Sekarang saya akan membahas mengenai Harga Pokok Penjualan untuk Perusahaan Dagang. kali ini bahasan akan mengenai alur COGS , jurnalnya , perhitungan dan juga pelaporan HPP-nya.
COGS atau harga pokok penjualan perusahaan dagang terdiri atas dua kelompok , Inventory (persediaan barang) dan Overhead.
Inventory merupakan persediaan barang dagang yang didapat/diperoleh dari sisa persediaan barang pada periode yang lalu. Didalam akuntansi biasa kita sebut opening balance (saldo persediaan awal) ditambahkan dengan pembelian barang dagang pada periode berjalan , dikurangi saldo simpulan (sisa persediaan). Nah , itulah Inventori Cost yang harus dibebankan menjadi Harga Pokok Penjualan
Apabila dibentuk strukturnya , akan nampak menyerupai ini
A. Opening Balance.
B. Purchases
Elemen Harga Pokok Penjualan [COGS] perusahaan dagang berikutnya ialah overhead. overhead merupakan cost yang mempunyai dampak secara tidak pribadi atas HPP. beberapa overhead berikut yang umumnya muncul dalam perjuangan dagang:
Diatas telah disebutkan bahwa elemen pembentuk harga pokok penjualan perjuangan dagang terdiri atas inventori dan juga biaya overhead (overhad cost)
Alur serta siklus dari transaksi Inventory Cost :
Tiap-tiap prosess akuntansi yang berkaitan dengan Neraca slalu diawali dari: Opening Balance (saldo awal) , kemudian dilanjutkan Current Activitiies (traksaksi debet-transaksi kredit) yang pada ujungnya bermuara ke Neraca lagi berupa Closing Balance (saldo akhir).
Pun sama halnya dengan inventori yang juga merupakan bab dari sebuah Neraca. maka alurnya juga berawal dari opening balance (saldo awal) inventory. selanjutnya apabila ada kegiatan pembelian barang dagang , maka saldonya juga akan bertambah. dicatat dengan jurnal:
Dan apabila ada transaksi penjualan barang dagang , maka saldo persediaan akan berkurang. Nah dikala terjadi transaksi penjualan barang dagang inilah Inventoroy Cost kita akui , dengan menjurnal:
Notes:
HPP atau COGS merupakan biaya yang akan menjadi salah satu faktor pengurang laba , kita ketahui bersama keuntungan yaitu elemen Neraca. persediaan yang berkurang pada aktiva diseimbang-kan oleh keuntungan pada pasiva yang juga berkurang sehingga laporan Neraca selalu dalam keadaan balance.
Dan alasannya ini yaitu juga sebuah transaksi penjualan , maka di waktu yang sama penjualan harus diakui , dicatat dengan jurnal:
Notes:
Penjualan yaitu pendapatan yang merupakan salah satu faktor yang menambahkan Laba. keuntungan merupakan elemen dari Neraca. kas atau piutang yang berkurang didalam aktiva akan diseimbang-kan oleh keuntungan pada sisi pasiva yang bertambah.
Ok , untuk tampaknya sudah terlalu panjang postingannya , next kita akan bahas ihwal Perhitungan Harga Pokok Penjualan untuk Usaha Dagang , namun tidak kali ini , ini sudah terlalu panjang , biar lezat dibaca , saya akan tulis pada goresan pena berikutnya :
Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/ Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/ Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/ Sumber https://hizzamzone.blogspot.com/ Sumber https://lyacygdye.blogspot.com/
Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang
Pada postingan sebelumnya , untuk perusahaan dagang , ntah itu berbentuk wholesaler ataupun retailer , penghitungan harga poko penjualan-nya lebih mudah , juga lebih sederhana dibanding perhitungan harga pokok penjualan pada perusahaan manufakture (industri) , tetapi meskipun begitu , dalam perjuangan dagang mempunyai karakteristik yang khas:- Dalam perusahaan dagang tidak memakai mesin untuk produksi , maka dari itu tidak akan muncul penyusutan atas mesin. tapi mungkin akan ada beban penyusutan atas peralatan , misalnya peralatan packing.
- Tidak ada Direct Labour Cost ( Tenaga Kerja Langsung) , sekalipun ada tenaga kerja yang terlibet secara pribadi membawa barang dagang menjadi barang siap jual , biayanya susah untuk di-alokasi-kan sebagai upah/biaya direct labour cost (tenaga kerja langsung). maka dari itu , upah menyerupai ini umumnya dibebankan menjadi bab biaya overhead yaitu ongkos packing
- Cost dalam perusahaan mempunyai siklus yang lebih pendek
- Untuk perjuangan dagang yang menjual barang dagang yang relatif sama dalam jenis barang , ukuran serta kualitas akan jadi dilema tersendiri. maka dari itu diharapkan penerapan metode tertentu untuk sanggup menilai barang persediaan , hal ini tentu akan kuat secara pribadi terhadap pembebanan biaya persediaannya atau inventori cost'nya
Struktur dari Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang
COGS atau harga pokok penjualan perusahaan dagang terdiri atas dua kelompok , Inventory (persediaan barang) dan Overhead.
Persediaan Barang [inventory]
Inventory merupakan persediaan barang dagang yang didapat/diperoleh dari sisa persediaan barang pada periode yang lalu. Didalam akuntansi biasa kita sebut opening balance (saldo persediaan awal) ditambahkan dengan pembelian barang dagang pada periode berjalan , dikurangi saldo simpulan (sisa persediaan). Nah , itulah Inventori Cost yang harus dibebankan menjadi Harga Pokok Penjualan
Apabila dibentuk strukturnya , akan nampak menyerupai ini
A. Opening Balance.
B. Purchases
- Purchasse
- Freigth In
- Discont
- Return.
C. Sales.
D. Clossing Balance.
Overhead
Elemen Harga Pokok Penjualan [COGS] perusahaan dagang berikutnya ialah overhead. overhead merupakan cost yang mempunyai dampak secara tidak pribadi atas HPP. beberapa overhead berikut yang umumnya muncul dalam perjuangan dagang:
- Packing.
- Warehousing
- Frieght Out
Siklus serta Alur Transaksi dan Jurnal
Diatas telah disebutkan bahwa elemen pembentuk harga pokok penjualan perjuangan dagang terdiri atas inventori dan juga biaya overhead (overhad cost)
Alur serta siklus dari transaksi Inventory Cost :
Tiap-tiap prosess akuntansi yang berkaitan dengan Neraca slalu diawali dari: Opening Balance (saldo awal) , kemudian dilanjutkan Current Activitiies (traksaksi debet-transaksi kredit) yang pada ujungnya bermuara ke Neraca lagi berupa Closing Balance (saldo akhir).
Pun sama halnya dengan inventori yang juga merupakan bab dari sebuah Neraca. maka alurnya juga berawal dari opening balance (saldo awal) inventory. selanjutnya apabila ada kegiatan pembelian barang dagang , maka saldonya juga akan bertambah. dicatat dengan jurnal:
Debit | | | Persediaan | (menambah persediaan di neraca) | ||
Kredit | | | kas / utang dagang | (mengurangi saldo kas di neraca) |
Dan apabila ada transaksi penjualan barang dagang , maka saldo persediaan akan berkurang. Nah dikala terjadi transaksi penjualan barang dagang inilah Inventoroy Cost kita akui , dengan menjurnal:
Debit | | | HPP (cogs) | (menambah saldo HPP di lap. L/R) | ||
Kredit | | | Persediaan | (mengurangi persediaan di neraca) |
Notes:
HPP atau COGS merupakan biaya yang akan menjadi salah satu faktor pengurang laba , kita ketahui bersama keuntungan yaitu elemen Neraca. persediaan yang berkurang pada aktiva diseimbang-kan oleh keuntungan pada pasiva yang juga berkurang sehingga laporan Neraca selalu dalam keadaan balance.
Dan alasannya ini yaitu juga sebuah transaksi penjualan , maka di waktu yang sama penjualan harus diakui , dicatat dengan jurnal:
Debit | | | Kas / Piutang | (Menambah Kas/Piutang di Neraca) |
Kredit | | | Penjualan | (Menambah Saldo Penjualan di Laporan Laba Rugi) |
Notes:
Penjualan yaitu pendapatan yang merupakan salah satu faktor yang menambahkan Laba. keuntungan merupakan elemen dari Neraca. kas atau piutang yang berkurang didalam aktiva akan diseimbang-kan oleh keuntungan pada sisi pasiva yang bertambah.
Apabila sanggup digambarkan dalam suatu skema , maka transaksi COGS atau harga pokok penjualan mempunyai alur menyerupai ini:
harga pokok penjualan perjuangan dagang |
Ok , untuk tampaknya sudah terlalu panjang postingannya , next kita akan bahas ihwal Perhitungan Harga Pokok Penjualan untuk Usaha Dagang , namun tidak kali ini , ini sudah terlalu panjang , biar lezat dibaca , saya akan tulis pada goresan pena berikutnya :
Contoh Soal Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang