Teori Laporan Keuangan Konsolidasi | Part 2
Laporan Keuangan Konsolidasi | Teori
Postingan kali ini ialah lanjutan dari postingan laporan keuangan konsolidasi part 1 sebelumnya , juga sangat bekerjasama dengan postingan ihwal Merger dan Akuisisi.Sebelum membahas teknikal-nya. Mari kita membahas teorinya terlebih dahulu mengenai laporan keuangan konsolidasi alasannya akan susah mengetahui ihwal detail langkah teknis-nya sebelum mengetahui teorinya bukan ?
Sebelum-nya saya sudah pernah sampaikan ihwal merger dan akuisisi , penggabungan perjuangan mempunyai aneka macam bagan yang sanggup dilakukan sesuai dengan tujuan dan maksud dari penggabungan itu sendiri.
Memperoleh kendali entitas perjuangan lain merupakan salah satu tujuan penggabungan entitas usaha.
Biasanya dilakukan dengan membeli lebih banyak didominasi saham perusahaan investee dengan tanpa melikuidasi/membubarkan-nya.
Syarat wajib laporan konsolidasi hrus disusun ialah ketika salah satu entitas yang bergabung mempunyai kendali atas entitas perjuangan (perusahaan) lain.
Perusahaan investor atau yang sanggup disebut sebagai acquirer (perusahaan induk) ialah yang menyusun-nya.
Pengendalian atas perusahaan investee diperoleh bila salah satu entitas perjuangan yang bergabung mempunyai lebih dari 50 persen hak bunyi pada perusahaan yang lain
Kecuali bila sanggup dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat pengendalian walaupun kepemilikan lebih dari 50 %.
Laporan tersebut harus didasarkan pada substansi dari insiden ekonomi dan tidak menyesatkan pihak yang berkepentingan. Apabila saham yang dibeli seluruhnya (100%) , maka laporan keuangan konsolidasi gampang saja disusun.
Kita hanya menggabungkan saja kedua atau lebih hasil operasional perusahaan , guna menghasilkan 1 laporan keuangan , (skema perusahaan induk - perusahaan cabang).
Akan tetapi , masalah muncul manakala investor membeli saham perusahaan investee kurang dari 100 persen
Artinya masih ada hak bagi perusahaan investee walaupun kecil atau sangat kecil (minoritas). Persoalan menyerupai itu pada akibatnya menjadikan teori-teori dalam proses penyusunan lap. keuangan konsolidasi , berikut di antarnya:
#1. Teori Perusahaan Induk [Proprietary Theory]
Teori ini merupakan teori yang pertama diaplikasikan dalam sejarah penyusunan laporan konsolidasi.Teori berdasar pada perkiraan bahwa laporan keuangan konsolidasi merupakan ekspansi dari laporan keuangan induk perusahaan.
Maka dari itu laporan keuangan konsolidasi dibentuk menurut sudut pandang pemegang saham perusahaan induk.
Artinya bahwa laporan keuangan konsolidasi hanya dibentuk untuk kepentingan pemegang saham perusahaan induk.
Termasuk keuntungan higienis laporan keuangan konsolidasi ialah ukuran keuntungan rugi untuk perusahaan induk saja. Namun sayangnya , teori ini menjadi tidak aplikatif ketika kepemilikan atas perusahaan investee tidak hingga 100 persen. maka akan muncul ketidak-konsistenan pada perlakuan akuntansi-nya. contoh:
- Kepemilikan yang minoritas merupakan kewajiban dilihat dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk (kepemilikan minoritas dimasukkan dalam kelompok kewajiban) , namun pada kenyataannya kewajiban yang dimaksud di sini bukanlah kewajiban yang menurut pada konsep kewajiban pada umumnya atau yang lazim
- Laba kepemilikan minoritas dianggap sebagai beban dari sudut pandang stockholder induk perusahaan , beban yang dimaksud tidaklah memenuhi kriteria lazimnya beban (beban yang lazim)
#2. Teori Entitas [Entity Theory]
Teori ini hendak menjawab solusi atas masalah yang muncul dalam teori perusahaan induk [Proprietary Theory]- Teori Entitas merefleksikan sudut pandang keseluruhan perusahaan (induk-anak)
- Laba kepemilikan minoritas merupakan distribusi total keuntungan laporan konsolidasi
- kepemilikan minoritas ialah bab dari ekuitas pemegang saham konsolidasi
- Ekuitas dan keuntungan anak perusahaan ditentukan terhadap seluruh pemegang saham sehingga keuntungan secara total sanggup di distribusikan secara konsisten kepada pemegang saham lebih banyak didominasi juga pemegang saham minoritas.
- Seluruh aset higienis perusahaan anak di-konsolidasi-kan pada nilai masuk akal menurut pada harga yang dibayar oleh perusahaan induk untuk kepemilikannya. Hal ini bertujuan untuk menjamin konsistensi evaluasi aset higienis kepemilikan lebih banyak didominasi dan juga kepemilikan minoritas
Padahal bantu-membantu kepemilikan minoritas tidak memerlukan-nya.
Laba higienis dianggap suatu komponen dari ekuitas di neraca laporan keuangan konsolidasi.
Dan ini tidaklah relevan.
#3. Teori Kontemporer [Contemporary Theory]
Teori Kontemporer ini berada diantara teori perusahaan induk dan teori entitas.Hal ini sanggup kita lihat dari pendekatan yang digunakan dalam penyusunan laporan konsolidasi:
- Dalam laporan keuangan konsolidasi , posisi keuangan disajikan sebagai hasil operasional perjuangan dari perusahaan tunggal , akan tetapi disusun terutama buat kepentingan pemegang saham dan kreditor perusahaan induk.
- Laba higienis konsolidasi merupakan keuntungan untuk stockholder induk perusahaan.
- Laba kepemilikan minoritas merupakan pengurang dalam penentuan keuntungan higienis konsolidasi , tapi bukan berarti menjadi beban menyerupai Teori Perusahaan Induk. Ini sebagai perwujudan alokasi realisasi keuntungan perusahaan keseluruhan kepada pemegang saham baik lebih banyak didominasi maupun minoritas.
- Ekuitas kepemilikan minoritas dianggap sebagai bab dari ekuitas konsolidasi , dan dilaporkan dalam jumlah tunggal alasannya laporan konsolidasi tidak akan menunjukkan manfaat kepada kepemilikan minoritas
- Aset higienis anak perusahaan di-konsolidasi-kan pada nilai buku aset ditambahkan dengan kelebihan investasi induk perusahaan atas nilai buku aset anak perusahaan. dan selisih-nya di amortisasi pada periode periode berikutnya.
Ketiga teori di atas merupakan teori ihwal dasar penyusunan laporan konsolidasi yang menuai banyak pro dan kontra , namun , FASB cenderung lebih ada di tengah-tengahnya , menyerupai dalam statemen FASB No 94 yang menyatakan bahwa :
- Kepemilikan minoritas dimasukkan sebagai komponen yang terpisah dari ekuitas neraca konsolidas
- Laba kepemilikan minoritas bukanlah beban atau kerugian , tapi sebagai pengurang keuntungan higienis konsolidasi untuk menghitung besaran keuntungan mayoritas
- Laporan konsolidasi harus menyajikan keuntungan higienis untuk kepemilikan lebih banyak didominasi dan juga keuntungan higienis untuk kepemilikan minoritas.
Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/ Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/ Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/ Sumber https://hizzamzone.blogspot.com/ Sumber https://lyacygdye.blogspot.com/